Fenomena “Ulat Bulu” famili Limantriidae dalam Sudut Pandang Pertanyaan Geograf

By admin On Wednesday, April 27 th, 2011 · no Comments · In

Fenomena “Ulat Bulu” famili Limantriidae
dalam Sudut Pandang Geograf

Welcome to the ‘bounded rationality’ world guys…..softskills makes reality………….

Pengaruh dari Global Warming, pengaruh dari aktifitas vulkanik (lokal)

Memang lagi musimnya kejadian apa aja sekarang dikit2 dikaitkan dengan pemanasan global/perubahan iklim. Seolah2 perubahan iklim ini momok yg baru belakangan ini saja terjadi. Menurut Donald Ahrens di Meteorology Today (11th edition,2008) perubahan iklim sudah dari jaman dulu dan terus terjadi sampai sekarang.
dr Roger A. Hinrichs and Merlin H. Kleinbac berpesan melalui ‘global warming’ di sub bab Energy: Its Use and the Environment, yang bunyinya kira-kira seperti ini “Walau perubahan iklim tengah menjadi perdebatan, janganlah kita enggan segera berbuat u/ bumi lebih baik. Jangan nunggu sampai terbukti dulu, tapi saat itu sudah telat”.
Memang saat ini yang lagi ngetrend GW jadi ulat bulu pun dikaitkan dengan itu, mungkin kalau nanti yang terjadi Global Colding atau Global Dimming yang dikaitkan juga dengan itu. Hidup Global Warming……. Hebat pencetus Ide GW yang mengebulkan asep dapur saat ini. Ikut Trend atau menjadi penonton?

Dugaan-dugaan pertanyaan geografis:
1. Di mana saja ulat bulu berkembang biak dengan cepat? Mengapa di sana? Memusat atau cepat menyebar ke segala arah?
2. Apakah jenis ulat bulunya sama atau berbeda di tempat-tempat itu?
3. Bagaimana kondisi geografis sekitarnya? Apakah terjadi peningkatan suhu?
4. Apakah berkurangnya predator ulat bulu atau putusnya rantai makanan?
5. Bagaimana bio-geografi ulat bulu tersebut? Berapa suhu ideal/optimal yang memungkinkan telur ulat bulu menetas maksimal? Apakah ada gangguan habitat sebelumnya?
6. Apakah tertranportasi telur-telur tesebut (migrasi natural/cultural)?
7. Berapa lama siklus hidup ulat bulu tersebut?
8. Kapan kepompong terbentuk?
9. Apakah kebal terhadap insektisida? Mutasi?
10. Apakah akan menambah keindahan pemandangan dengan keberadaan kupu-kupu yang beranekaragam? Atau tidak sempat menjadi kepompong karena terbasmi?
11. Apa saja predator ulat bulu? Burung, kelelawar, dan semut rangrang, dan musuh alaminya, misalnya parasitoid?
12. Pengaruh apa saja yang diderita pohon pertanian?
13. Apakah menyerang tanaman pangan?
14. Apakah hanya tanaman tahunan (buah-buahan dll) Di setiap tempat?
15. Apakah sampai menimbulkan kematian pohon tersebut?
16. Berapa kerugian yang diderita petani buah-buahan?
17. Penyakit apa saja yang diderita manusia terkena ulat bulu? Gatal-gatal, iritasi kulit, bengkak, inveksi dll?
18. Apakah bersifat sementara atau berlama-lama?
19. Keseimbangan ekosistem yang bagaimana yang harmonis?
20. Kapan dan di mana terjadi “wabah” ulat bulu di Indonesia?
21. Apakah itu “bahasa” tasbih dan tahmit makhluk yang bernama “ulat bulu” mengingatkan khalifahnya? Untuk berlaku rahmatan lil “alamin” (termasuk ulat bulu dan ekosistemnya/habitatnya), bukan rahmatan lil “insani” saja atau hanya rahmatan lil………. Saja??????

Gali terus dengan pertanyaan-pertanyaan sehingga mendapatkan jawaban melalui “bacaan” ayatullah (obyek geografis) dengan sunnatullah (hukum-hukum alam). Masih terlalu banyak rahasia yang belum kita pahami namun sudah menjadi ketetapan yang nyata. Sehingga menjadi jelas dan tidak saling menyalahkan, menuju peran geograf dalam sustainable development (rahmatan lil alamin).

Diskusi april 2011: spatial-net-unsubscribe@yahoogroups.com

About

Leave a Reply