InaRISK Hackathon Fest (IHF) 2021 merupakan sebuah kegiatan yang memiliki tujuan untuk terciptanya ide dan aplikasi dari para aktor pengembang aplikasi di Indonesia yang dapat dimanfaatkan atau dikembangkan menjadi suatu solusi yang dapat dijadikan sebagai salah satu bentuk pengembangan InaRISK BNPB di tahun 2021. Acara ini terselenggara atas kolaborasi antara BNPB, UNDP dengan bantuan Pemerintah Jepang serva U-Inspire Indonesia serta didukung oleh BRI, BNI, dan Telkomsigma.
Ketertarikan bersama pada sistem digital dan mitigasi risiko bencana mempertemukan Andini, Sachi, dan Tia mahasiswa Geografi Universitas Indonesia. Minat akademik dan persahabatan bersama ini telah berubah menjadi solusi potensial untuk memperluas aplikasi seluler inaRISK, yang dikembangkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana, BNPB, dengan dukungan UNDP.
Berbekal informasi yang mengikuti kursus dalam teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG), tim Alluvione – yang namanya terinspirasi dari kata dalam bahasa Italia untuk banjir – mulai mengembangkan sistem yang dilengkapi dengan visualisasi spasial interaktif. Sistem ini bertujuan untuk membantu masyarakat yang rentan terkena dampak banjir di masa mendatang.
Penamaan proyek mereka Nusantara Analysis Flood, atau Nusaflood, tim mencatat mereka terinspirasi untuk mengembangkan solusi setelah melihat kehancuran menyusul banjir April 2021 di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). “Seperti yang kita ketahui, ada kerugian yang cukup besar, baik dari segi kehidupan manusia maupun ekonomi,” menambahkan: “Jadi kami menganalisis situasi di Kabupaten Kupang di NTT menggunakan data citra satelit.”
Tiga Mahasiswa Geografi UI yang tergabung dalam tim yang diberinama Aluvione berhasil mendapatkan juara terfavorit dalam kegiatan ini. Selamat untuk kalian.