Peringati Hari Mangrove Sedunia, Tim Pengmas FMIPA UI Gelar Program Literasi Masyarakat dan Penanaman Mangrove di Lampung
August 9, 2024
Salah satu wilayah di Indonesia yang mengalami kerusakan hutan mangrove adalah Pulau Pahawang, Pesawaran, Lampung. Pulau ini merupakan destinasi wisata bahari yang populer dengan potensi wisata seperti pantai berpasir putih, terumbu karang, dan biota laut yang beragam. Sayangnya, keindahan alam Pulau Pahawang terancam oleh perubahan iklim dan abrasi yang menyebabkan penurunan kualitas lingkungan. Kondisi ini kemudian semakin memburuk akibat aktivitas antropogenik seperti penebangan hutan mangrove secara ilegal, pembuangan limbah, dan pembangunan cottage untuk mendukung kegiatan pariwisata yang sedang berkembang.
Berlatar belakang hal itu, sekaligus dalam rangka memperingati hari mangrove sedunia, tim pengabdian masyarakat (pengmas) dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) yang terdiri dari dosen dan mahasiswa melaksanakan Program POLIMER (Program Literasi Masyarakat dan Penanaman Mangrove sebagai Nature Based Solution), di Desa Pahawang, pada Senin, 22 Juli 2024.
Di Desa Pahawang, tim yang terdiri dari Dr. Tito Latif Indra sebagai Dosen Pembimbing Lapangan, Muhammad Attorik Falnsky, S.Si dan Bintang Mahakarya Sembahen, S.Si sebagai asisten dosen bersama tim mahasiswa Departemen Geografi yaitu Satrio Rifqi Wicaksono, Azzikri, Ramaditya Dhamara Mukri, Damar Daffa Aulia, Ero Alvaro, Muhammad Haikal Mudzaki dan Fajar Ramadhan bersama Sthevi Fahdira dari Departemen Biologi menghadirkan Nature based Solution (NbS) sebagai langkah strategis dalam memitigasi perubahan iklim di Desa Pulau Pahawang. Dalam konteks ini, NbS dapat diwujudkan melalui penanaman mangrove untuk melindungi pantai dari abrasi dan melestarikan keanekaragaman hayati, serta meningkatkan keterlibatan dan kesadaran masyarakat dalam upaya konservasi.
“Implementasi Nature Based Solution dapat menjadi langkah strategis dalam memitigasi perubahan iklim dan abrasi di Pulau Pahawang. Melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa dapat mempraktekan ilmu yang telah mereka dapatkan dikelas untuk dapat bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Sebagaimana yang kita ketahui bersama, saat ini mangrove sebagai salah satu komponen blue carbon ecosystem memiliki peran penting dalam siklus karbon melalui kapasitas penyerapan karbonnya yang tinggi dan turut dapat melindungi wilayah pesisir dari fenomena abrasi,” ujar ketua tim pengmas Dr. Tito Latif Indra.
Sekretaris Desa Pahawang Bapak Aristama menyampaikan apresiasi kepada tim atas kegiatan ini. Dalam sambutannya, beliau mengatakan “Program penanaman mangrove ini sudah tidak asing lagi bagi Desa Pahawang, dan sangat penting bagi keberlanjutan pelestarian hutan mangrove di Desa Pahawang. Kami masih membutuhkan banyak kegiatan budidaya tanaman mangrove guna menjaga Pulau Pahawang dari ancaman abrasi. Dengan dukungan dari tim pengmas FMIPA UI melalui kegiatan ini, semoga mendorong Pulau Pahawang dapat menjadi contoh sukses dalam hal pengelolaan ekosistem mangrove yang berkelanjutan, dan memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat setempat.”
Tim mengawali kegiatan literasi masyarakat dengan presentasi mengenai Nature-based Solution (NbS) yang disampaikan oleh Muhammad Attorik Falensky, S.Si dan Ero Alvaro. Ia menjelaskan bahwa Nature-based Solution merupakan solusi yang terinspirasi dari alam, dan memanfaatkan sumber daya alam untuk mengatasi sosial lingkungan.
Hal tersebut, dilanjutkan oleh Ero Alvaro bahwa sesuai dengan kondisi Pulau Pahawang yang menjadi salah satu wilayah di Indonesia yang mengalami kerusakan hutan mangrove akibat over-eksploitasi hutan (Davinsy, dkk 2015).Merujuk padapenelitian Irsadi et al. (2022) yang menunjukkan bahwa abrasi dan kenaikan air laut telah mengakibatkan penurunan ketersediaan air tawar, kerusakan infrastruktur strategis di pesisir dan hilangnya garis pantai. Selain itu, perubahan iklim dan kerusakan lingkungan tersebut juga berdampak negatif terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Pulau Pahawang dan mengancam pariwisata Pahawang yang sedang berkembang.
Setelah presentasi kegiatan literasi masyarakat diakhiri dengan sesi tanya-jawab bersama warga Desa Pahawang mengenai solusi penanaman hutan mangrove. Pada kesempatan yang sama, tim pengmas bersama dengan masyarakat Desa Pahawang mengunjungi lokasi penanaman mangrove yang sebelumnya telah didiskusikan bersama. Di sana, mereka melakukan penanaman bibit mangrove sebanyak 50 buah. Lokasi yang dipilih untuk kegiatan penanaman, yaitu di daerah pasang surut yang tidak terlalu terendam air saat pasang naik dan tidak terlalu kering saat pasang surut dengan substratnya pasir berlumpur. Adapun peralatan yang dgiunakan dalam penanaman, yaitu patok bambu dan tali pengikat.
Melalui Program Literasi Masyarakat dan Penanaman Mangrove ini, diharapkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya ekosistem mangrove, khususnya dalam upaya mengatasi perubahan iklim dan mencegah abrasi pantai, dapat terus meningkat secara signifikan. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan keberlanjutan ekosistem hutan mangrove di Pulau Pahawang, dengan tidak hanya mencegah penurunan luas hutan mangrove, tetapi juga secara aktif memperbaiki area yang telah mengalami kerusakan.
Workshop dan Pengenalan Program Studi Doktor Ilmu Geografi Universitas Indonesia Departemen Geografi Universitas Indonesia mengundang Anda untuk mengikuti Workshop Teknologi Geospasial dan Pengenalan Program Studi Doktoral Ilmu Geografi, yang akan
Rektor Universitas Indonesia (UI), Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU, mengukuhkan Prof. Dr. Drs. Supriatna, M.T., Geog.PU. sebagai Guru Besar Tetap Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)
Universitas Indonesia (UI) mengukuhkan Prof. Dr. Tito Latif Indra, S.Si., M.Si., sebagai guru besar tetap dalam Bidang Ilmu Geografi Lingkungan Kebencanaan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), pada Rabu