Jakarta, 14 Maret 2023
Tim Riset Laut Dalam Geografi FMIPA UI, diketuai oleh Dr.Eng. Masita Dwi Mandini Manessa, berkesempatan mengikuti kegiatan Ekspedisi Jalacitra 3 di Laut Flores. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pusat Hidro-Oseanografi Angkatan Laut (Pushidrosal) dan melibatkan 6 tim peneliti dalam Etape-3 (gelombang ke-3). Tim peneliti berasal dari Universitas Indonesia, Pusat Riset Laut Dalam BRIN, Universitas Padjadjaran, Universitas Trunojoyo, Institut Teknologi Bandung. Tujuan dari ekspedisi ini adalah mengeksplorasi laut Flores untuk mengumpulkan data yakni fitur bawah laut seperti gunung api dan titik-titik kedangkalan, pemetaan batimetri, nutrien, kondisi air laut per kedalaman, arus dan gelombang, upwelling, internal wave, sedimen, mikroplastik dan kandungan organisme.
Ekspedisi Jalacitra 3 menggunakan KRI SPICA 934 yang dikomandoi oleh Letkol Laut Deirus Rizki Khair, S.T., dan departemen survey yang dipimpin oleh Mayor Laut Danar Judas Pratama, dengan beranggotakan 43 kru dari TNI AL serta 6 perwakilan tim peneliti onboard. Tim Riset Geografi mengirimkan satu orang mahasiswa S1 sebagai perwakilan dalam Etape-3 (gelombang ke-3) ekspedisi.
Etape-3 berangkat dari Baubau pada tanggal 25 April 2023 menuju laut Flores guna mengumpulkan data-data dengan peralatan survey yang diturunkan pada lokasi-lokasi yang telah ditentukan. Peralatan yang digunakan antara lain CTD untuk mengambil data dan sampel air laut per kedalaman, ADCP untuk mengukur arus, AWS untuk arah angin dan cuaca, Multibeam Echosounder (MBES) untuk pemetaan batimetri, magnetometer untuk mengukur anomali kemagnetan dari fitur bawah laut (mendeteksi gunung api), plankton net untuk mengambil sampel air dengan organisme, serta grab sampler untuk mengambil sedimen dari dasar perairan. Ekspedisi Etape-3 berlangsung dari tanggal 25 April hingga 7 Mei 2023, dengan rute Baubau – Laut Flores – Gunung Batutara – Pulau Pantar dan mengakhiri perjalanan di Kupang. Luaran dari ekspedisi ini adalah pemetaan batimetri guna keselamatan pelayaran, pembaruan peta laut Indonesia, mendeteksi pola spasial dan temporal upwelling, mengidentifikasi fenomena internal wave pada wilayah Arus Lintas Indonesia (Arlindo), serta kandungan air laut.