Presentasi Laporan Akhir, Program CEGs UI Batch 2 Tahun 2014/2015.

By taqy On Wednesday, July 08 th, 2015 · no Comments · In

Presentasi Laporan Akhir akan dilaksanakan pada Selasa, 7 Juli 2015 di Gd. ILRC-DRPM UI, Lantai Mezzanine.Program CEGs UI Batch 2 Tahun 2014/2015.

Departemen Geografi FMIPA-UI melalui :
1. Dr. Eko Kusratmoko bersama Adi Wibowo, SSi., MSi dengan judul Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengurangan Risiko Bencana Alam Melalui Pembentukan Desa Tangguh Bencana. (ringkasan laporan belum diterima admin web)
2. Taqyuddin (Geografi) bersama Dr. Ali Akbar (FIB sebagai ketua ) dengan judul Program Pembuatan Jalur Kunjungan dan Pelatihan Pengetahuan Arkeologi di situs Batu Naga (dusun Banjaran, Desa Jabranti, Kecamatan Karang Kencana Kabupaten Kuningan).

Ringkasan 

Pembuatan Jalur Kunjungan dan Pelatihan Pengetahuan Arkeologi di situs Batu Naga (dusun Banjaran, Desa Jabranti, Kecamatan Karang Kencana Kabupaten Kuningan).

Masyarakat dusun Banjaran sering menyebut sebagai situs batu tulis. Batu tulis tersebut merupakan batu tegak atau menhir yang dipahat sehingga menghasilkan relief. Relief pada batu tersebut terdiri atas motif hewan, manusia, rumah, dan motif geometris. Motif naga berukuran lebih besar dibandingkan motif lainnya sehingga situs tersebut diberi nama dengan Situs Batu Naga.

Pembuatan jalur pendakian bersama warga dusun Banjaran dari ketinggian 600 mdpl – 1300 mdpl. Dalam perjalanannya anatar tim pengabdi dari UI saling tukar pikiran tentang kondisi geografis dan situs batu naga. Hasil kegiatan ini berupa jalur dan tanda-tanda pendakian ke situs, tanda, peta lokasi yang digabung dalam buku panduan.

Penyebarluasan informasi riset berupa pelatihan kepurbakalaan agar warga memperoleh pengetahuan mengenai situs tersebut. Selanjutnya dilakukan pelatihan berupa tanya jawab dan warga berperan sebagai pemandu menjelaskan informasi situs. Hasil kegiatan ini berupa modul pelatihan dan buku panduan singkat mengenai kepurbakalaan untuk pemanduan.

Indikasi keberhasilan program terlihat dari pemahaman pengetahuan arkeologi yang selama ini hanya diperuntukan bagi kalangan akademisi semata, sekarang sudah menjalar ke kalangan masyarakat awam. Diharapkan kepedulian masyarakat terhadap tinggalan masa lalu yang masih banyak terpendam di dalam tanah di lingkungan perumahan penduduk menjadi meningkat sehingga upaya pelestarian dapat tercapai serta bermanfaat secara langsung bagi warga yang terlibat dalam program ini.

Perubahan-perubahan yang Dilakukan (sebelum dan setelah program)

No Kondisi Sebelum Kegiatan yang dilakukan Kondisi Setelah
1 Jalan setapak yang menghubungkan desa terakhir dengan tinggalan arkeologis Batu Naga hanya merupakan jalur pendakian yang masih cukup tertutup, biasa digunakan masyarakat untuk berburu dan mencari kayu bakar Tim pengabdi beserta kelompok perwakilan dusun Banjaran melakukan pemetaan jalur menggunakan GPS untuk memperlihatkan kondisi medan serta kemiringan. Selain itu, dapat menghasilkan gambaran rencana letak shelter/tempat istirahat Jalur yang dipetakan sepanjang +3 Km jarak datar ke arah selatan dari dusun terakhir. Ketinggian jalur  700m, yang artinya para wisatawan akan mendaki dari ketinggian 600mdpl ke 1300mdpl. Terdapat 5 (lima) shelter/tempat istirahat sepanjang jalur.
2 Calon pemandu yang merupakan perwakilan dari masyarakat dusun sekitar masih belum memiliki wawasan pengetahuan, baik tentang peninggalan situs batu naga, maupun keanekaragaman hayati yang ada. Mengajak para calon pemandu tersebut melakukan survey bersama-sama tim pengabdi dan secara bertahap memberikan materi untuk meningkatkan wawasan serta pengetahuan mereka Hasil evaluasi yang dilakukan memang belum memahami betul dikarenakan tingkat pendidikan yang berbeda. Akan tetapi antusiasme para calon pemandu ini sangatlah tinggi. Nantinya, pembagian kelompok akan dilakukan terdiri dari, pemandu perjalanan, serta pemandu wisata peninggalan situs.
3 Kondisi vegetasi sepanjang jalur masih sangat terjaga. Terbukti dengan banyaknya keanekaragaman hayati, baik flora maupun fauna di sepanjang jalur dari dusun terakhir ke peninggalan situs Batu Naga. Dilakukannya inventarisasi keanekaragaman hayati sepanjang jalur pendakian. Nantinya hasil dari inventarisasi ini sebagai bahan pemberian label (flora) serta bahan modul bagi para pemandu. Para tim pengabdi mengalami experience yang cukup beragam, bukan hanya wawasan terkait situs peninggalan Batu Naga tersebut, experience yang timbul pun terkait dengan bagaimana menikmati alam dengan suasana keanekaragaman hayati yang disuguhkan sepanjang jalur perjalanan.

FOTO-FOTO KEGIATAN:

depok banjaranbnjrn

 

 

 

 


Jalan dr jabranti ke Banjaran
jln dr jbrnti ke bjrn

 

 

 

 

700 mdplkecon

 

 

 

 

1. Akses menuju Lokasi dari Jakarta 2. Jalan berbatu dari desa Jabranti ke dusun Banjaran 3. Jalan Batu menuju dusun Banjaran 4. Mang Kusnanda (alias Mang Kecon pemandu dusun Banjaran).

 

Penampang Melintang dilihat dari Timurtim warga sketsa minum air batang rotan

triangulasi batas

 

 

 

batu naga batu naga 2 menhir batu Naga

1. Jalur Pendakian dari dusun Banjaran 2. Diskusi bersama pemandu dusun Banjaran 3. Kondisi Hutan 4. Triangulasi batas Jawa Barat-Jawa Tengah 5 Menhir Batu Naga di puncak Gunung Tilu 6. Temuan disekitar

Demikian ringkasan laporan program pengabdian masyarakat di dusun Banjaran melalui  Program CEGs UI Batch 2 Tahun 2014/2015.

About

Admin Taqyuddin

Leave a Reply