KL 1 Ujung Genteng Sukabumi, 2012

By taqy On Sunday, May 20 th, 2012 · no Comments · In

KL 1 Ujung Genteng, Sukabumi 2012

14 -17 Mei 2012,

 

Kuliah Lapang 2012 ke Ujung Genteng, Sukabumi diikuti 60 mahasiswa departemen Geograi FMIPA-UI dan 4 Dosen pendamping serta 1 Asisten.

Materi KL adalah melakukan observasi di sepanjang jalur Plateau Jampang (dari Cibadak-Ujung Genteng); mofrfologi, hidrologi, tanah, geologi dan penggunaan tanah serta sosial ekonomi. 60 Mahasiswa terbagi dalam 15 kelompok, masing-masing kelompok melakukan pengamatan pada bagian wilayah pengamatan (geomer). Selain kegiatan pengamatan, setiap kelompok membuat laporan tematik hasil pengamatannya dan di malam hari mempresentasikan sebagai bahan sharing antar kelompok dan bahan berdiskusi.


Tatap muka  Mahasiswa dan Kepala Konservasi Penyu di Pangumbahan,

diteruskan pelepasan  > 200 ekor anak penyu

 Sentra Gula Kelapa Ujung Genteng

Alam Pesisir yang dulu hanya dikuasai oleh PT. Perkebunan Kelapa, saat   ini PT bergandengan dengan masyarakat pembuat gula kelapa di Ujung Genteng dan sekitarnya. Setiap pembuat gula kelapa diperbolehkan menyewa pohon kelapa sejumlah 75-100 pohon dengan membayar 60 kg per bulan kepada PT, tetapi banyak juga yang menyewa pohon lebih dari itu.

Kebutuhan bahan bakar kayu untuk membuta gula kelapa diantaranya kayu bakar dari pohon mahoni dan pohon albasia.  kebutuhan bahan bakar kayu untuk mahoni  1 (satu) truk untuk kebutuhan memasak nira selama  3 minggu, adapun kalau kayu Albasia 1 truk untuk masak selam 2 (dua) minggu, dengan hasil rata-rata  20-25 kg per hari. harga bahan bakar kayu 1 truk kayu bakar mahoni sekitar Rp600.000,-  dan kalau kayu albasia harganya sekitar Rp.450.000,- – Rp.500.000,-. Pengerjaan pembuatan gula kelapa merupakan pekrjaan rumah tangga ,anggota keluarga berbagi tugas, kepala rumah tangga/suami memanjat dan mengambil nira pagi dan sore hari dan para istri memasak nira menjadi gula kelapa sampai pencetakan. Kalau target satu hari 20 – 25 kg membutuhkan nira sekitar 120 liter. Volume nira 120 liter didapatkan dari 75 -100 pohon kelapa. Berarti setiap laki-laki (kepala rumah tangga) pembuat gula kelapa dia harus memanjat 100 batang kelapa di pagi hari untuk diambil niranya dan memasang kembali sambil menggores manggar 100 batang kelapa di sore hari. rata-rata tinggi kelapa 14 – 18 panjatan (langkah) di batang kelapa setinggi 15 – 20 m). Dan tidak jarang yang melakukan ini umurnya lebih dari 50 tahun. Lelaki di kebun kelapa sangat kuat-kuat dan sehat.

Pembuat gula kelapa dalam sehari mampu membuat 20 -25 kg dikumpulkan hingga satu kwintal kemudian di stor ke pedagang pengumpul dengan sistem bayar langsung. Ada gula ada uang. Adapun info yang didapatkan dari salah satu pedagang pengumpul dalam satu minggu dapat mengirim ke jakarta 16 Ton, dalam satu bulan mencapai 64 ton gula kelapa. ini baru satu pedagang pengumpul, menurut pak Syarif di sekitar ujung Genteng ada lebih dari 5 pedagang pengumpul. berarti dari pedagang pengumpul saja dapat dihitung produktifitas dari gula kelapa Ujung Genteng sebanyak 5 x 64 ton = 320 ton. Dan hasil ini ditambah lagi yang dibayarkan pembuata gula kelapa ke PT. sebanyak 60 kg /bulan dan  anggota yang menyewa pohon kepada PT lebih dari 1000 pembuat gua kelapa. berarti dalam satu bulan PT mendapatkan gula kelapa dari petani sebanyak 60 ton, jadi total produktifitas gula kelapa di perkebunan kelapa Ujung genteng 380 ton per bulan. Mengenai Harga pasar lokal Rp15.000,-/kg (bukan harga petani dan bukan harga pengumpul).  Dengan demikian jika di jadkan hasil dalam rupiah menjadi Rp15.000,- x 380.000 kg = 5,7 M/bulan. Angka yang sangat besar 68,4 M/thn. Sistem kerjasama masyarakat dengan perusahan perkebunan di Ujung Genteng ini sangat bagus untuk model percontohan kerjasama saling memakmurkan. Meskipun terbukti yang sudah haji para pedagang pengumpul, tetapi ada juga pembuat gula kelapa yang memiliki pohon dan tanah sendiri sudah banyak yang pergi haji dan bermobil (25-30 juta/orang untuk pergi haji).
Dari sisi pembuat gula kelapa sudah sangat bersyukur karena sudah dapat menyekolahkan anak dan dapat fasilitas pinjaman dari PT untuk kepentingan membuat rumah, membeli motor dan kebutuhan-kebutuhan keluarga yang lain dan enaknya lagi dapat diansur dengan gula kelapa sesuai kemampuan. Semoga dapat menginspirasi para pemilik kebun kelapa di Indonesia.

Sentra Gula Kelapa Organik Slideshow: Kuliah Lapang Geografi 2012 trip from Pondokcina (near Jakarta, Jawa, Indonesia) to Cipaku (near Sukabumi) was created by TripAdvisor. See another Sukabumi slideshow. Create your own stunning free slideshow from your travel photos.

KL 1 Ujung Genteng, Sukabumi 2012

14 -17 Mei 2012,

 

Kuliah Lapang 2012 ke Ujung Genteng, Sukabumi diikuti 60 mahasiswa departemen Geograi FMIPA-UI dan 4 Dosen pendamping serta 1 Asisten.

Materi KL adalah melakukan observasi di sepanjang jalur Plateau Jampang (dari Cibadak-Ujung Genteng); mofrfologi, hidrologi, tanah, geologi dan penggunaan tanah serta sosial ekonomi. 60 Mahasiswa terbagi dalam 15 kelompok, masing-masing kelompok melakukan pengamatan pada bagian wilayah pengamatan (geomer). Selain kegiatan pengamatan, setiap kelompok membuat laporan tematik hasil pengamatannya dan di malam hari mempresentasikan sebagai bahan sharing antar kelompok dan bahan berdiskusi.


Tatap muka  Mahasiswa dan Kepala Konservasi Penyu di Pangumbahan,

diteruskan pelepasan  > 200 ekor anak penyu

 Sentra Gula Kelapa Ujung Genteng

Alam Pesisir yang dulu hanya dikuasai oleh PT. Perkebunan Kelapa, saat   ini PT bergandengan dengan masyarakat pembuat gula kelapa di Ujung Genteng dan sekitarnya. Setiap pembuat gula kelapa diperbolehkan menyewa pohon kelapa sejumlah 75-100 pohon dengan membayar 60 kg per bulan kepada PT, tetapi banyak juga yang menyewa pohon lebih dari itu.

Kebutuhan bahan bakar kayu untuk membuta gula kelapa diantaranya kayu bakar dari pohon mahoni dan pohon albasia.  kebutuhan bahan bakar kayu untuk mahoni  1 (satu) truk untuk kebutuhan memasak nira selama  3 minggu, adapun kalau kayu Albasia 1 truk untuk masak selam 2 (dua) minggu, dengan hasil rata-rata  20-25 kg per hari. harga bahan bakar kayu 1 truk kayu bakar mahoni sekitar Rp600.000,-  dan kalau kayu albasia harganya sekitar Rp.450.000,- – Rp.500.000,-. Pengerjaan pembuatan gula kelapa merupakan pekrjaan rumah tangga ,anggota keluarga berbagi tugas, kepala rumah tangga/suami memanjat dan mengambil nira pagi dan sore hari dan para istri memasak nira menjadi gula kelapa sampai pencetakan. Kalau target satu hari 20 – 25 kg membutuhkan nira sekitar 120 liter. Volume nira 120 liter didapatkan dari 75 -100 pohon kelapa. Berarti setiap laki-laki (kepala rumah tangga) pembuat gula kelapa dia harus memanjat 100 batang kelapa di pagi hari untuk diambil niranya dan memasang kembali sambil menggores manggar 100 batang kelapa di sore hari. rata-rata tinggi kelapa 14 – 18 panjatan (langkah) di batang kelapa setinggi 15 – 20 m). Dan tidak jarang yang melakukan ini umurnya lebih dari 50 tahun. Lelaki di kebun kelapa sangat kuat-kuat dan sehat.

Pembuat gula kelapa dalam sehari mampu membuat 20 -25 kg dikumpulkan hingga satu kwintal kemudian di stor ke pedagang pengumpul dengan sistem bayar langsung. Ada gula ada uang. Adapun info yang didapatkan dari salah satu pedagang pengumpul dalam satu minggu dapat mengirim ke jakarta 16 Ton, dalam satu bulan mencapai 64 ton gula kelapa. ini baru satu pedagang pengumpul, menurut pak Syarif di sekitar ujung Genteng ada lebih dari 5 pedagang pengumpul. berarti dari pedagang pengumpul saja dapat dihitung produktifitas dari gula kelapa Ujung Genteng sebanyak 5 x 64 ton = 320 ton. Dan hasil ini ditambah lagi yang dibayarkan pembuata gula kelapa ke PT. sebanyak 60 kg /bulan dan  anggota yang menyewa pohon kepada PT lebih dari 1000 pembuat gua kelapa. berarti dalam satu bulan PT mendapatkan gula kelapa dari petani sebanyak 60 ton, jadi total produktifitas gula kelapa di perkebunan kelapa Ujung genteng 380 ton per bulan. Mengenai Harga pasar lokal Rp15.000,-/kg (bukan harga petani dan bukan harga pengumpul).  Dengan demikian jika di jadkan hasil dalam rupiah menjadi Rp15.000,- x 380.000 kg = 5,7 M/bulan. Angka yang sangat besar 68,4 M/thn. Sistem kerjasama masyarakat dengan perusahan perkebunan di Ujung Genteng ini sangat bagus untuk model percontohan kerjasama saling memakmurkan. Meskipun terbukti yang sudah haji para pedagang pengumpul, tetapi ada juga pembuat gula kelapa yang memiliki pohon dan tanah sendiri sudah banyak yang pergi haji dan bermobil (25-30 juta/orang untuk pergi haji).
Dari sisi pembuat gula kelapa sudah sangat bersyukur karena sudah dapat menyekolahkan anak dan dapat fasilitas pinjaman dari PT untuk kepentingan membuat rumah, membeli motor dan kebutuhan-kebutuhan keluarga yang lain dan enaknya lagi dapat diansur dengan gula kelapa sesuai kemampuan. Semoga dapat menginspirasi para pemilik kebun kelapa di Indonesia.

Sentra Gula Kelapa Organik Slideshow: Kuliah Lapang Geografi 2012 trip from Pondokcina (near Jakarta, Jawa, Indonesia) to Cipaku (near Sukabumi) was created by TripAdvisor. See another Sukabumi slideshow. Create your own stunning free slideshow from your travel photos.

About

Admin Taqyuddin

Leave a Reply